Selasa, Desember 23, 2008

profesionalisme guru

Oleh : Fajar Ilhami

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sekolah merupakan instistusi yang kompleks, bukan paling kompleks diatara keseluruhan institusi social (Hanson, 1985). Kompleksitas tersebut bukan saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajaran yang diselenggarakan di dalamnya (Mc Pherson, dkk.1986) sebagai institusi yang kompleks sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya, mselainkan melalui proses peningkatan tertentu.

Dalam rangka proses peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah inilah diperlukan guru, baik secara individual maupun secara kolaboratif untuk melakukan sesuatu. Mengubah “status quo” agar pendidikan dan pembelajaran menjadi lebih berkualitas, tidak bergantung pada komponen saja nilsalnya guru, melainkan semua komponen dalam sistem pembelajaran tersebut sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan institusional, seperti program pembelajaran, kurikulum, rencana pembelajaran, sarana dan prasarana dan sebagainya. Namun, semua komponen yang teridentifikasi diats tidak akan berguna bagi terjadinya perolehan pengalaman maksimum bagi murid bila tidak didukung oleh keberadaan guru yang professional.

Semua komponen dalam proses belajar mengajar materi, media, sarana dan prasarana, danak pendidikan tidak akan banyak memberikan dukungan secara maksimal atau tidak dapat dimanfaatkan secara optimsl bsgi peingkatan mutu bagi peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran tanpa didukung oleh keberdaan guru yang secara kontinyu berupaya mewujudkan gagasan ide dan pemikiran dalam perilaku dan sikap yang terunggul dan tugasnya sebagai pendidik. Guru merupakan -

unsur manusiawi yang sangat menentukan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan (Adler, 1982).

Guru merupakan unsur manusiawi yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah, sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan kita yaitu salah satunya dengan meningkatkan keprofesionalan kita sebagai seorang guru (pendidik)

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Pada masa sekarang, dengan semakin banyaknya lembaga pendidikan yang melahirkan seorang guru (pendidik) perlu kita syukuri keberadaannya. Namun, guru-guru yang tercipta isu apakah telah menjadikan dirinya sebagai seorang pendidik yang professional atau belum ?

2. Batasan Masalah

Makalah ini akan membahas dan membatasi tentang seperti apakah seorang guru yang professional dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari batasan masalah yang di atas dalam makalah ini rumusan masalah yang akan disampaikan adalah seperti apakah seorang guru yang professional yang bisa mengubah pendidiklan ke depan dalam menghadapi tantangan.

C. Maksud Dan Tujuan Penulisan

Memahami, mengetahui dan mengerti daripada keprofesionalan, cara seorang guru dapat menjadikan kita sebagai calon pendidik dapat meniru, belajar dan mengembangkannya pada saat terjun menjadi seorsng guru yang sebenarnya di mata masyarakat.

D. Metode Penulisan

Cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan disebut metode. Dalam penulisan karya ilmiah ini ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai sumber tulisan antara lain: observasi, wawancara, dekriptif kualitatif dengan disertai analisis yang dilakukan terkait dengan masalah yang di bahas dalam makalah ini.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan makalah ini, penulis membagi uraian dalam tiga bab. Setiap bab terbagi menjadi beberapa sub bab atau pokok bahasan.

Bab I : merupakan bab pendahuluan. Berisi penjelasan tentang latar belakagn pendahuluan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

Bab II : merupakan pembahasan masalah serta pemecahan masalah yaitu tentang bagaimana guru (pendidik) yang professional itu dalam ruang peningkatan mutu pendidikan di masa depan.

Bab III : adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran yang dikemukakan dalam makalah ini dan pada lembar terakhir adalah daftar pustaka.

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

Pada dasarnya pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan manusia yang sangat dibutuhkan demi pertumbuhan tingkah laku dari manusia itu sendiri. Berbicara mengenai pendidikan tidak akan terlepas dari sebuah institusi yang bernama sekolah. Dalam rangka peningkatan mutu sekolah, ditegaskan bahwa salah satu komponen pendukungnya bagi keberhasilan sekolah adalah profesionalisme guru. Artinya implementasi manajemn peningkatan mutu berbasis sekolah mempersyaratkan adalah guru yang profesional.

Menurut Rice dan Bishoprick (1971) guru yang profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehari-hari. Profesionalisasi guru dipandang sebagai satu proses yang bergerak ketidatahuan (ignorance) menjadi tahu, dari ketidakmatangan (immaturity) menjadi matang, dari diarahkan oleh orang lain (other-directedness) menjadi pengarahn diri sendiri. Dengan katalain guru yang professional adalah guru-guru yang memilih pengetahuan yang luas, kematangan dan mampu menggerakkan dirinya sendiri dalam rangka meningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Menurut Gliekman (1981) seseorang akan bekerja secara professional bilamana orang tersebut memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation) maksudnya adalah seseorang akan bekerja secara profesional bilamana orang tersebut memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan sebaik-baiknya. Lebih lanjut menurut Gliekman guru dikatakan profesional bilamana memilih kemampuan yang tinggi (high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level of commitment). Guru yang memiliki komitmen yang tinggi biasanya tinggi sekali perhatiannya kepada murid. Demikian pula waktu yang disediakan untuk pengikatan mutu pendidikan sangat banyak, begitu pula sebaliknya. Sedangkan tingkat abstraksi yang dimaksud adalah tingkat kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, mengklarifikasikan masalah pembelajaran dan menentukan alternatif pemcehannya, dengan kata lain, guru yang memiliki tingkat abstraksi yang tinggi adalah guru yang mampu mengelola tugas, menemukan berbagai permasalahan dalam tugas dan mampu secara mandiri memecahannnya.

Di bawah ini merupakan cermin dari guru yang professional adalah sebagai berikut :

Ada dua tinjauan konsep sederhana tentang visi. Pertama visi dapat diartikan secara sederhana sebagai pandangan. Guru dengan visi yang tepat berarti guru yang memiliki pandangan yang tepat tentang pembelajaran, yaitu :

A. Guru dengan visi yang tepat.

1. Pembelajaran merupakan jantung dalam proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan terletak pada kualitas pembelajarannya dan sama sekali bukan pada aksesori sekolah.

2. Pembelajaran tidak akan menjadi hak baik dengan sendirinya, melainkan melalui proses inovasi tertentu, sehingga guru dituntut melakukan berbagai pembahruan dalam hal pendekatan, metode teknik, strategi, langkah-langkah, media pembelajran, mengubah “status quo” agar pembelajaran menjadi lebih berkualitas; dan

3. Harus dilakuakn atas dasar pengabdian, sebagaimana pandangan bahwa pendidikan merupakan sebagai sebuah pengabdian, bukan sebagai sebuah proyek.

Kedua, visi dapat diartikans ebagai sesuatu yang dinamis, yaitu sebagai harapan yangingin dicapai dimasa yang akan dating. Harapan tersebut menimbulkan inspirasi, berfungsi sebagai pijakan, dan fokus seluruh pengeluaran energi guru.

B. Guru dengan aksi inovastif dan mandiri

Aksi yang dimaksud adalah aksi pembaharu dan pembaruan di sekolah dapat terjadi hanya dengan adanya motivasi pembelajaran.

Inovasi pembelajaran pada hakikatnya merupakan sesuatu yang baru mengenai pembelajaran bias berupa ide, program, layanan, metode, teknologi dan proses pembelajaran.

Inovasi dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang baru tersebut betul-betul baru, belum pernah diterapkan, terlepas apakah diciptakan sendiri oleh lembaga yang bersangkutan maupun diadopasi dari lembaga lain.

Demikianlah sehingga proses inovasi pembelajaran merupakan proses adopsi ide, proses baru dalam pembelajaran di sekolah.

Terakhir dapat disimpulkan bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki visi yang tepat dan berbagai aksi inovatif.

Visi tanpa aksi adalah bagaikan sebuah impian, aksi tanpa visi adalah bagaikan perjalanan tanpa tujuan dan membuang-buang waktu saja. Visi dengan aksi dapat mengubah dunia.

Jadi kalau kita mengubah sistem pendidikan mulai dari mengubah diri kita menjadi seorang guru yang professional, sehingga peningkatan mutu pendidikan di masa yang akan datang bukanlah sebuah impian belaka.

BAB III

P E N U T U P

C. Kesimpulan

  1. Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan menajemen pendidikan sekolah salah satunya adalah jadikanlah diri kita sebagai guru yang professional.
  2. Agar menjadi guru yang profesional kita harus memilki visi dan misi yang inovatif karena dengan visi bisa mengubah pendidikan kita bahkan dunia.

D. Saran-saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai tindak lanjut adalah sebagai berikut :

  1. Bahwa agar potensi yang dimiliki manusia dapat berkembang dan berfungsi secara maksimal perlu bantuan pendidikan yang tepat sasaran dan berkesinambungan.
  2. Bahwa untuk menciptakan keberhasilan program pendidikan diperlukan adanya prinsip kooperatif pendidikan, serta tidak memaksakan sesuatu di luar batas kemampuan manusia.

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat allah swt karena berkat rahmat allah, taufiq dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah Dasar – Dasar pendidikan yang bertemakan “ Subtansi dan Implementasi Profesionalis Seorang Guru “ sebagai tugas pada semester 2 ( dua )

Makalah ini merupsksn bahan atau sumber bacaan bagi para mahasiswa yang

kuliah dibidang keguruan karena mereka merupakan calon guru yang harus menjadi guru yang professional dan makalah ini disusun sesuai dengan literatur yang ada.

Proses pembuatan makalah ini tidaklah sangat singkat melainkan melalui beberapa tahap yang harus dilakukan. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada kakak tingkat yang telah membantu dan membimbing sehingga tugas ini bisa terselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran yang relevan bagi pesnyempurnaan makalah ini sangat saya harapkan. Dan saya akan petimbangkan dalam penyempurnaan untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi nilai tambah bagi para pembacanya.

Sumenep, April 2005

Penulis DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim Bafal. (2003). Peningkatan Profesional Guru Sekolah Dasar. PT Bumi Aksara. Jakarta.

MAKALAH

SUBTANSI DAN IMPLEMENTASI PROFESIONALISME GURU

DISUSUN OLEH

FAJAR ILHAMI

27/04MT0032

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN 2005

Tidak ada komentar: